Kiat Meningkatkan Pangsa Pasar di Masa Krisis: Jadilah Merek yang Diingat Konsumen

Posted on 28 Agustus 2020

Sulit tentunya menjalani bisnis di masa tak menentu seperti saat ini.

Bagaimana bisnis akan terus berkembang? Bagaimana konsumen mengenal dan menikmati produk kita?

Pertanyaan semacam ini pasti kerap terlintas dipikiran.

Namun di masa krisis Covid-19 ini bisnis yang Anda rintis harus tetap berkembang dengan menyiapkan strategi pemasaran baru.

Salah satu caranya adalah dengan tetap berinvestasi dalam bentuk iklan.

Walau penjualan mengalami penurunan, namun penting mempertahankan promosi guna meningkatkan penjualan pada jangka panjang.

Beriklan dapat menolong bisnis Anda bangkit dari masa krisis saat era new normal benar-benar datang.

Mengapa Anda harus tetap berinvestasi sekarang?

Di masa seperti saat ini banyak pemilik usaha mulai mengurangi budget beriklan hingga lebih dari 40%.

Padahal konsumsi media; TV dan digital semakin meningkat sejak Maret ketika orang melakukan segala kegiatan hanya dari rumah.

Peningkatan jumlah konsumsi program TV bahkan sampai 29%, sedangkan penggunaan smartphone meningkat tajam hingga 70%.

Untuk membantu marketing berbagi strategi periklanan yang baik di masa-masa sulit ini, Anda bisa mengikuti 5 kiat pemasaran produk seperti yang telah dilansir dari Nielsen.

1. Jangan Memotong Anggaran Beriklan

Bagi pengusaha, memangkas anggaran belanja iklan saat ini mungkin cukup menggoda.

Namun bagi sebagian perusahaan, cara tersebut justru akan melahirkan dampak negatif.

Berdasarkan analisa yang dilakukan pihak Nielsen, rata-rata merek saat ini hanya merealisasikan 47% anggaran belanja iklan setelah setahun.

Artinya mereka banyak kehilangan spot iklan pada beberapa bulan ke depan yang mana masyarakat masih dominan menjadikan televisi sebagai media hiburan selama masa pandemi.

Merek yang menghentikan anggaran iklannya lebih mungkin kehilangan pembeli di masa depan karena pesan dalam iklan tak lagi tersalurkan ke konsumen.

Ketika pemilik usaha mulai bergerak melakukan pemasaran kembali di era new normal hasilnya tidak akan seefektif mereka yang tetap beriklan selama ini.

2. Memanfaatkan Perubahan Kebiasaan dalam Konsumsi Media

Kebiasaan mengkonsumsi media saat ini mengalami perubahan terlebih saat orang-orang mulai tinggal di rumah saja.

Data global menunjukkan jika konsumsi media mengalami kenaikan.

Kesempatan jadi celah bagi pemilik usaha menciptakan hubungan baik dan loyal pada calon konsumen potensial.

Berdasarkan data Nielsen, pengguna televisi di AS meningkat 18% pada pertengahan bulan Maret (13-31 Maret).

Perubahan tersebut akan menjadi kesempatan emas bagi pemilik usaha merebut kembali saluran media untuk memasarkan produk mereka.

Pemilik usaha dapat memastikan strategi baru berjalan beriringan dengan perubahan konsumsi pasar.

3. Rebut Spot Iklan Sekarang

Keadaan yang terjadi karena Covid-19 ini membuat penjualan iklan di berbagai media menurun.

Alhasil CPM (cost per mille) pun ikut turun karena permintaan semakin kecil meski penikmat saluran televisi meningkat.

Coba bayangkan apa yang bisa didapatkan jika usaha Anda tetap berinvestasi dalam bentuk iklan dengan tarif CPM lebih murah?

Itu akan menguntungkan bagi usaha Anda, karena pengembalian nilai dalam jangka panjang saat pasar baru telah siap akan naik berkali-kali lipat.

4. Ubah Strategi Pemasaran dan Pesan Dalam Iklan

Jika usaha Anda telah memproduksi iklan sebelum wabah Covid-19 melanda, mungkin ada beberapa pesan yang perlu diubah.

Kini saatnya Anda membuat iklan yang dekat dan related dengan pola hidup masyarakat di tengan virus corona ini.

Anda perlu memikirkan stabilitas merek di tengah kondisi krisis dilihat dari sudut pandang konsumen.

Ciptakan pesan yang dekat dengan calon konsumen dan yakinkan mereka jika merek Anda dapat membantu pelanggan menghadapi masa sulit ini.

Temukan cara-cara baru menyampaikan pesan ke konsumen untuk mempertahankan kesadaran mereka akan merek Anda di tengah pandemi.

Dengan begitu Anda dapat mempertahankan potensial konsumen Anda.

5. Lakukan Analisa Secara Berkala

Dalam kondisi seperti ini, penting memperhatikan setiap rupiah yang keluar dari anggaran belanja Anda.

Untuk itu gunakan analisis data sebagai tolak ukur perkembangan bisnis Anda dalam jangka panjang.

Pahami berbagai dampak yang bisa terjadi pada brand Anda.

Gunakan data analisis untuk meramalkan potensi gangguan dan perkembangan merek di tengah kebiasaan pola konsumsi masyarakat saat ini.

Fleksibilitas juga merupakan kunci.

Ingat ya, jangan hanya menggunakan data untuk mengukur dampak jangka panjangnya.

Anda juga perlu melihat impact dalam jangka pendek agar uang yang Anda keluarkan bisa terus diputar.

Sudahkan siapkah menginvestasikan anggaran belanja Anda untuk beriklan?

Related Posts