Alasan Mengapa Iklan TV Masih Lebih Baik dari Platform Lainnya

Posted on 03 September 2020

Perkembangan digital saat ini menciptakan sebuah dilema yang menarik bagi pengiklan.

TV tak lagi menjadi satu-satunya platform yang digemari pengiklan, sebab digital kini juga memberikan impact serupa.

Meski menurut sebuah penelitian menyebutkan jika mayoritas atau sekitar 62% pengguna internet di AS masih menonton siaran televisi dengan layanan kabel maupun satelit.

Itu artinya baik digital maupun TV sama-sama memberikan potensi jangkauan yang tak jauh beda.

Dengan perkembangan layanan streaming yang perlahan mulai meningkat dan platform media sosial yang meluncurkan jaringan mereka sendiri, banyak pengiklan mulai sedikit ragu tentang pembagian anggaran iklan mereka.

Benarkan hanya memanfaatkan satu platform saja sudah cukup memasarkan produknya dan meraih jangkauan yang luas?

Mengapa tidak memaksimalkan keduanya agar pemasaran produk semakin mendalam?

Menurut tinuiti.com, ada banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika usahamu memaksimalkan iklan di TV dan Digital.

Area Abu-abu Antara TV dan Digital

Hingga saat ini belum ada yang benar-benar tahu di mana produk atau mereknya lebih menguasai pasar.

Di digital kah atau di TV.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan setiap merek sebelum memutuskan kapan dan bagaimana melangkah maju.

Kesempatan Terhubung dengan Demografi Baru

TV masih menjadi media meraih penonton potensial dengan signifikan.

Meski begitu kini grafik baru menunjukkan jika pemirsa mulai sedikit demi sedikit beralih ke layanan streaming online dan digital.

Tidak, ini tidak berarti Anda harus meninggalkan iklan TV.

Sebaliknya, ini adalah kesempatan bagi Anda untuk memulai tren baru dan mempertimbangkan bagaimana digital dan TV sama-sama bisa jadi platform untuk memasarkan produk Anda.

Manfaatkan saluran digital untuk bisa terhubung dengan konsumen di luar TV.

Bukan Hanya Menentukan Waktu, tapi Strategi Pemasaran dan Siapa Targetnya

Berdasarkan penelitian, perusahaan yang langsung mengalihkan iklan dari TV ke digital cenderung mengalami migrasi yang tak stabil.

Kemungkinan karena potensial konsumen perusahaan tersebut tidak banyak yang bermain internet atau digital dan cenderung menonton TV.

Jadi ketika tiba-tiba berubah strategi pemasaran ke digital, perusahaan akan kesusahan mendapatkan potensial konsumen sebanyak TV.

Sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan oleh Harvard Business Review Analytic Services menyebutkan jika 30% responden mengatakan marketing profesional percaya tentang adanya potensial konsumen di luar pemirsa TV.

Itu berarti 70% lainnya mengatakan jika TV masih memiliki pengaruh besar ketimbang digital.

Elemen dasar dalam melakukan transisi dari beriklan di TV ke digital adalah memiliki marketing yang berpengetahuan luas untuk mengelola perubahan tersebut. 

Tanpanya, kemungkinan bisnis Anda berisiko tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang terjadi dengan kampanye digital.

Strategi Campuran Akan Jadi yang Terbaik

Apakah Anda mulai bimbang, mau menganggarkan dana iklan ke TV atau digital?

Ada baiknya Anda memilih keduanya.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Advertising Research Foundation menyebutkan ketika sebuah usaha meningkatkan jumlah platform beriklan, maka usaha tersebut juga dapat meningkatkan ROI sedikitnya 35%.

Meskipun target demografis Anda dilaporkan masih banyak yang menonton TV, ternyata mereka juga dapat dijangkau oleh perangkat digital. 

Misalnya, dua pertiga orang berusia 18-54 tahun cenderung bermain smartphone selama jeda iklan TV. 

Banyak orang yang menonton TV namun perhatian mereka terpecah.

Di dunia multilayar tempat kita tinggal, iklan online sering kali lebih berorientasi pada tindakan (klik) dan mengalihkan perhatian calon konsumen dari media TV selama jeda iklan. 

Jadi trik untuk mendapatkan konsumen lebih banyak adalah dengan masuk dalam keduanya, iklan TV dan digital.

Related Posts